Dunia Remaja dalam Teks Cerita Pendek


Cerpen merupakan karangan pendek yang berbentuk prosa. Seperti halnya jenis prosa lainnya (novel dan roman). Cerpen adalah karya sastra yang berbentuk cerita bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi.

Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. Tokoh dalam cerpen tidak sampai mengalami perubahan nasib karena hanya mengisahkan masalah sederhana dan diceritakan secara singkat.

Sebagai teeks narasi, cerpen disusun dengan struktur teks yang dimulai dari judul, orientasi, komplikasi, klimaks, resolusi

a. Judul
b. Orientasi, yaitu pendahuluan sebagai awal kejadian suatu cerita. Pada bagan ini para pelaku diperkenalkan. Selain itu, dijelaskan tentang waktu dan tempat terjadinya peristiwa.
c. Komplikasi, yaitu munculnya konflik, reaksi pelaku, dan konflik yang semakin meningkat.
d. Klimaks, yaitu konflik yang telah mencapai puncak
e. Resolusi, berisi penyelesain masalah yang dihadapi para pelaku.

Selain struktur cerpen, Cerpen juga memiliki kaidah kaidah yang membedakan dengan teks teks yang lain. Berikut kaidah-kaidah dalam teks cerpen.

a. Bersifat rekaan atau khayal. Namun, ada pula yang bersumber dari kisah nyata.
b. Tema mengupas masalah yang sederhana.
c. Panjangnya tidak lebih dari 10.000 kata.
d. Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang.
e. Berpusat pada satu konflik yang dialami tokoh.
f. Akhir cerita tidak mengubah nasib tokoh.
g. Bahasa yang digunakan umumnya mengandung unsur estetika atau tidak kaku.

Sebagai salah satu karya sastra, cerpen memiliki fungsi menghibur disamping isi cerita. Oleh karena itu, keindahan bahasa harus diperhatikan dalam penulisan cerpen. Untuk memperindah bahasa cerpen, dapat dilakukan dengan pemilihan diksi yang bermakna dalam dan penggunaan majas.

a. Pemilihan diksi yang bermakna dalam dapat diambil dari kata kata yang bersinonim, yaitu kata yang memiliki kedekatan makna dengan kata yang lain. Kedekatan makna tersebut memiliki nuansa makna yang berbeda. Sebagai contoh kata jatuh dengan tersungkur dan terpuruk. 
Ketiga kata tersebut memiliki kedalaman makna yang berbeda beda. Terpuruk terasa lebih dramatis dari jatuh dan tersungkur.

b. Pemilihan diksi yang bermakna dalam juga dapat menggunakan kata-kata kias, yaitu kata-kata yang memiliki makna lain atau tidak sebenarnya.
contoh: semata wayang
            makna: Anak satu-satunya; anak tunggal
           
            b. sekejap mata
            makna: dalam kurun waktu sebentar

            c. mengadu domba
            makna: memecah belah

c. Selain penggunaan diksi, untuk memperindah cerpen yang kita buat, kita juga bisa menggunakan majas atau gaya bahasa. Secara garis besar, Majas dibagi menjadi empat yaitu majas perbandingan, penegasan, pertentangan, dan sindiran.
contoh pembagian majas:
1. Majas Perbandingan : -Alegori
                                       - Metafora
                                       - Personifikasi
                                       - Simile

2. Majas Penegasan : -Ironi
                                  - Litotes
                                  - Hiperbola
                                  - Antitesis

3. Majas Pertentangan:- Metonimia
                                    - Sinekdoke
                                    -  Eufemisme
                                    - Elipsis

4. Majas Sindiran : -Pleonasme
                               - Klimaks
                               - Antiklimaks
                               - Repetisi
Unsur yang ada didalam teks cerpen dibagi menjadi 2 yaitu Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik berikut penjabarannya.
a. Unsur Intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri, Unsur inilah yang membuat cerpen hadir sebagai sebuah karya sastra. Unsur-unsur intrinsik mencakup hal hal sebagai berikut.
1) Tema adalah ide pokok yang mendasari suatu cerita.
2) Alur adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibedakan menjadi tiga, yaitu alur maju, mundur, dan alur campuran.
3) Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh (pelaku) dalam cerita. Teknik yang digunakan antara lain: teknik analitik/penggambaran secara langsung, penggambaran fisik dan prilaku tokoh, penggambaran lingkungan, kehidupan tokoh, penggambaran cara berbahasa tokoh, serta pengungkapan jalan pikiran tokoh.
4) Latar atau setting adalah tempat, waktu, dan suasana berlangsungnya kejadian dalam cerita.
5) Sudut pandang (point of view) adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita.
6) Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya.

b. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada diluar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi penciptaan karya sastra tersebut. Unsur ekstrinsik meliputi hal hal sebagai berikut:
1) Latar belakang kehidupan pengarang
2) Situasi sosisal budaya ketika karya sastra itu diciptakan.

Itulah artikel mengenai cerpen dari mulai pengertian, struktur, unsur, dan lain sebagainya semoga bermanfaat dan semoga menambah wawasan bagi anda yang membaca.

Tidak ada komentar